Jogjakarta, kota gudeg, kota pelajar, kota budaya, kota wisata, kota berhati nyaman. Sejuta a.k.a untuk Jogja yang memang memiliki sejuta pesona. Rutinitas pagi hari saya harus terusik hari ini karena 'blacky' ngadat minta dirawat. Saya jadi tidak bisa merasakan padat merayapnya Demangan pagi ini, sebagai gantinya obrolan para car owner jadi 'teman siang hari' saya di bengkel.
Kalau kemarin hujan tak kunjung berhenti dari saya melek hingga melek lagi tadi pagi, hari ini Jogja cukup bright and sunny. Jogja memang bukan tempat kelahiran saya tapi entah napa saya merasa jiwa saya ada di sini. Jogja yang dinamis dan up to date tapi masih tetap 'njawani', berisi ratusan penduduk multi kultur namun tetap akur. Malioboro dengan keriuhan 'english speaking' para tukang becak yang menawarkan tour Dagadu ke turis wisman kadang membuat saya geli, Museum Vredeburg dan Monumen Sebelas Maret dan "Oyot Godhong" dengan eksotika makanan serta beverages traditional yang bisa dinikmati sambil menikmati padatnya Jalan malioboro dari roof top. Ratu Boko dengan pesona sunset view dan restonya, Bukit Bintang di mana saya bisa melihat hampir seluruh Jogja yang 'gemerlap di malam hari, Kedai Langit yang selalu memberikan ketenangan tiap kali jari-jari saya mulai mengetik, Ambarukmo Plaza yang memberikan semua kebutuhan lifestyle saya, Kaliurang dengan hawa dinginnya yang meskipun menjadi sedikit messy pasca tragedi Merapi erruption (namun tetap eksotis menurut saya), dan Parangtritis sebagai pantai yang paling dekat dijangkau dari pusat kota, Gua Maria Ganjuran dan Sriningsih yang selalu menjadi tujuan saya ketika saya rindu untuk mengadu padac Bunda, dan masih sangat banyak interesting place right here.
Di sini saya belajar mengasah kemampuan berbicara, di sini saya belajar meretas bisnis, di sini saya mendapatkan first driving license, di sini saya meraih gelar Diajeng sebagai ambasadress, di sini tempat keluarga besar saya berkumpul mulai dari eyang dan seluruh kerabatnya. Dan di sini saya bertemu dengan cinta saya untuk pertama kalinya. Dan kalau Tuhan berkenan, I want to spend the rest of my life here with the one I love and my family.
Jogja, sejuta cinta, sejuta pesona, sejuta kenangan.
Monday, April 4, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment