Minggu ini seharusnya menjadi pekan suci bagi umat Katholik (and im include) untuk bisa lebih khusyuk meningkatkan ibadah, bertobat, berpantang dan berpuasa. Tapi entah napa saya merasa biasa-biasa saja, bahkan saya tidak lagi berpantaang kemaren (karena alasan kesehatan sebenarnya).
Hari ini, Kamis Putih perayaan di mana Yesus melakukan perjamuan terakhir dengan murid-muridnya. Tahun-tahun sebelumnya saya selalu menyiapkan dress code apa yang akan saya kenakan misa nanti, melakukan pantang, melakukan planning bersama Bunda tentang jadwal misa hingga masakan apa yang akan kami siapkan untuk perayaan Jumat Agung dan Paskah di rumah eyang hari Minggu nanti.
Namun hari ini saya merasa nothing's special, semua mengalir seperti biasa. Setumpuk job desc di atas meja kantor saya, berkas yang harus selesai hari ini juga, dan masih dengan perasaan yang sama seperti sebelumnya.
Saya bahkan tidak tahu mau misa jam berapa nanti malam, mungkin saya hanya akan mengenakan polo shirt tanpa menyiapkan dress code.
Sempat terbersit bebrapa hal yang ingin saya lakukan long weekend ini, tapi saya urungkan niat saya untuk merangkai plan karena takut semua akan berantakan.
Now, saya lebih memilih untuk stay calm. Let it flow. Karena terlalu banyak rencana saya yang tidak berjalan sesuai dengan keinginan saya. Mungkin saya terlalu lancang meminta Tuhan mengabulkan apa yang saya inginkan tapi tidak menjadi kehendaknya. Kini saya mulai sedikit me -revisi setiap doa dan mengubah mindset. Saya mau Tuhan memberikan yang terbaik dan mengabulkan harapan saya yang sekiranya sesuai dengan kehendakNya dan mulai ber mind set bahwa "adalah penting untuk memiliki rencana agar kita punya tujuan, tapi bukan berarti ngoyo" jadi yaaa let it flow, boleh bermimpi tapi realistis, boleh berencana tapi jalani apa yang ada apa adanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment